Irvan

http://irvan-ushuluddin.blogspot.co.id/
alumni mahasiswa UIN AR-RANIRY,Fakultas Ushuluddin Aqidah dan Filsafat.
About Me
setelah menamatkan sekolah swasta (MIS Tuwi Kareung) di Kecamatan Pasie Raya (dulunya Teunom), Kab Aceh Jaya, untuk tingkat pertama kemudian melanjutkan SLTP N 3 teunom selesai tahun 2005, setelah itu melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 2 MEULABOH selesai tahun 2008, kemudian masuk ke Universitas UTU Meulaboh dan alhamdulillah tidak Selesai hehheh..., tahun 2009 masuk ke UIN Ar-Raniry di Fak. Ushuluddin siap pada tahun 2013 , sekarang sedang mengikuti program Pasca Sarjana UIN AR-RANIRY .

Minggu, 31 Januari 2016

NASEHAT SOERANG TEMAN UNTUK PARA PEMULA
Oleh Irvan
Cuco Ar-Raniry
PPS UIN AR-RANIRY



Hai guys.......
Saya baru saja mendapat “reneisance” dari seorang teman, di awali dengan sebuah pertemuan ketika sama-sama “nyemplung” dan menjadi “cuco Ar-raniry” di Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry. Disitulah saya dekat dengan sosoknya. Dia adalah adalah lulusan IAIN Sunan Gunung Jati Bandung, meskipun sama-sama orang Aceh saya tidak menyangka di adalah orang Aceh, mungkin karena kelamaan tinggal di pulau Jawa,  jadi secara keseluruhan ini ada pengaruhnya.
Sejalan dengan penduduk Negara kesatuan Republik Indonesia, Aceh juga memiliki keragaman Suku, yang hidup di bawah bingkai Ke-Acehan sejak zaman dahulu kala.  Setidaknya ada 12 suku yang penulis ketahui, diantaranya Gayo, Alas, Singkil, Aneuk Jamee, Tamiang, Kluet, Devayan, Singulai, Batak Pakpak, Haloban dan Lekon, yang tersebar diseluruh Nanggroe Aceh Darussalam. Nah, kawan saya ini merupakan salah satu dari sekian banyak suku ini yaitu Singkil, sekian saja perkenalannya ya !
Pertanyaan saya yang pertama adalah bagaimana memperbanyak halaman dalam sebuah tulisan?. Karena biasanya tulisan yang yang saya tulis tidak lebih dari tiga paragraf yang terdiri dari 6 baris atau kurang. Hal ini tentu bukanlah hal yang baik dalam menulis karena biasanya seorang penulis mampu “menelorkan” beribu-ribu bahkan tak terhingga jumlah halaman yang dihasilkan dalam karyanya.
Maping (pemetaan)
Karena sudah sering menulis, kawan ini secara spontanitas langsung mengeluarkan notebook dalam tasnya dan meminta pulpen kepada saya, setelah itu ia langsung menuliskan betapa pentingnya maping dalam sebuah tulisan, dengan adanya maping tulisan menjadi berkesinambungan dan tersistem sekaligus mampu membuat pembaca mudah mengerti pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Kemudian maping juga akan membantu penulis dalam memunculkan sub-sub judul yang akan di bahas, dengan begitu secara otomatis juga akan menghasilkan halaman yang banyak.
 Agar lebih mudah, kawan saya memberikan sebauh contoh: misalnya kamu sesuatu yang bertema politik dengan judul Money politik, nah kamu harus melihat fenomena dari judul kamu angkat tersebut,apa yang yang terlihat dari hasil observasi kecil-kecilan yang kamu lakukan. Misalnya “ ketika mendekati pesta demokrasi di indonesia, calon yang maju untuk mencalokan diri sebagai kepala daerah kebanyakan adalah pengusaha” ,  Jika menulis fenomena dengan baik insya Allah halaman yang kamu tuliskan akan banyak. Tuliskan fenomena sebanyak mungkin, hal ini juga dapat meyakinkan pembaca bahwa ini benar-benar sedang terjadi.
Selain fenomena ada hal lain yang juga penting membuat dalam membuat maping sebuah tulisan/opini yaitu melihat plus-minus dari topik atau judul yang kamu angkat. Lagi-lagi si kawan ini memberikan sebuah contoh agar tidak terkesan apa yang disampaikan terlihat seperti “menara gading yang sangat tinggi dan tidak dibumikan”. Contoh “nilai plus dari money politik  hanya bagi  mereka yang mencalonkan diri dan punya banyak uang sehingga akan mampu memperoleh kemenangan dengan uang yang mereka miliki. Kemudian nilai minus dapat dilihat “bahwa calon yang tidak memiliki banyak uang akan mengalami kekalahan meskipun secara kulaitas dia sangat tepat untuk menjadi pemimpin” dan banyak lagi bagian plus dan minus dari praktek money politik. Begitulah kira-kira penjabaran yang diberikan oleh  si kawan mengenai bagaimana melihat sisi plus dan minus, sehingga mampu menghasilkan halaman yang banyak dalam sebuah tulisan.
Tidak hanya itu, ada hal ada hal lain yang perlu diperhatikan yakni melihat akibat/implikasi jika hal tersebut dibiarkan, dalam hal ini sebagai seorang penulis haruslah menerawang--tentu saja penulis tidak dimasukkan dalam kategori ahli nujum-- apa yang  akan terjadi, misaly dalam contoh yang disebut tadi yaitu money politik. Praktek money politik terus dibiarkan siapa saja yang akan terkena imbasnya?,  apa saja yang menjadi imbasnya?,  dan bagaimana nasib yang terkena imbas dari praktek tersebut. Jika kamu melihat implikasi seperti yang telah disebutkan insya Allah siapkan aja kertas yang banyak untuk print out tulisan kamu, seandainya kamu ingin menprint outnya dan membagikan kepada orang lain.
 Tulisan banyak tentu akan  mencirikan bahwa seseorang pandai merangkai kata dan punya bacaan yang banyak sekaligus tingkat intelek dan analisis yang tinggi terhadap sebuah permasalahan yang diangkat dalam sebuah tulisan. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa yang disampaikan dalam tulisan tersebut hanya cerita atau bahkan hoax saja. Nah, dalam hal ini kawan saya menyarakan agar terhindari dari karya yang bersifat hoax saja maka dalam proses maping juga perlu diperhatikan adanya solusi terhadap permasalahan (topik) yang diangkat oleh penulis. Sebagai contoh solusi untuk praktek money politik adalah perlunya penegakan hukum yang tegas, semua pihak harus terlibat (disebutkan siapa saja yang harus terlibat misalnya akademisi, ulama dan lain-lain), sehingga akan membuat proses dari pesta demokrasi akan benar-benar terkawal. Nah begitulah kira-kira penjelasan kawan saya.





0 komentar:

Posting Komentar